Misteri Kompleks Makam Raja-raja Lamuru Bone Penuh Hal Gaib
Lalebata, Sulawesi Selatan - Berlokasi di Kelurahan Lalebata, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Kompleks Makam Raja-raja Lamuru menjadi saksi bisu dari sejumlah kisah misteri yang tersembunyi di balik batu-batu pahatan. Mengusung 117 makam, dengan 10 di antaranya berbentuk candi megah, 28 berbentuk pahatan serta batu, dan 78 lainnya bersifat lebih sederhana. Keberadaan makam Sullewatang Lamuru, tokoh pemimpin pada era transisi kerajaan, turut menambahkan nuansa magis pada kompleks ini.
Batu-batu yang menghiasi makam-makam ini berasal dari Kepulauan Selayar, membawa serta aura mistis yang terpancar dari setiap sentuhan dan pahatan yang ada. Pada tanggal 23 April 1977, Kompleks Makam Raja-raja Lamuru diresmikan untuk umum, membuka pintu bagi pengunjung yang ingin menyelami jejak sejarah dan kisah-kisah yang tak terlupakan.
Namun, seiring dengan kemegahan sejarah yang diusungnya, kompleks ini juga kerap menjadi pusat perhatian akibat kejadian-kejadian mistis yang dianggap menghuni setiap sudutnya. Ahmad Yani, seorang anggota Polisi Khusus (Polsus) Cagar Budaya Makassar, turut memberikan pandangan mengenai fenomena ini. Menurutnya, banyak suara-suara aneh yang sering terdengar oleh penjaga makam.
"Biasa kita dengar suara kuda, kalau malam Jumat biasa dilihat tinggi, berjubah putih dan kakinya tidak tersentuh di tanah. Itu kadang di depan makam raja munculnya," ujarnya saat diwawancarai oleh detikSulsel pada Kamis, 30 Maret 2023.
Pengunjung pun tak luput dari fenomena misterius ini, terutama jika mereka tidak menjunjung tinggi sopan santun. Tak jarang, beberapa di antaranya bahkan mengalami kesurupan dan merasakan pengalaman tak terlupakan di dalam kompleks makam.
Video Kompleks Makam Raja Raja Lamuru Bone
"Pernah waktu saya jaga, ada pengunjung yang langsung-langsung saja masuk, tanpa mengisi buku tamu. Pas ditegur dia cuman bilang makamnya nenekku mau saya ziarahi. Tak berselang lama dia langsung keluar karena penglihatannya kabur, langsung hitam semua dilihat itu di kompleks," ungkap salah seorang penjaga makam.
Terlepas dari segala kisah mistis yang melingkupinya, Kompleks Makam Raja-raja Lamuru tetap menjadi tujuan tak pernah sepi bagi para pengunjung. Baik di bulan suci Ramadan atau hari-hari biasa, aliran wisatawan tak henti mengalir ke dalam kompleks ini. Meskipun mayoritas dari mereka adalah penduduk setempat, tak jarang wisatawan asing juga turut meramaikan suasana.
"Ramai pengunjungnya itu. Ada dari Malaysia, paling banyak Barru dan Soppeng. Ada makamnya Rumpang Megga, We Colli Pujie yang merupakan Raja di Tanete dan Raja di Lamuru," terang Ahmad.
Berdasarkan catatan Dinas Kebudayaan Bone, sejarah Kompleks Makam Raja-raja Lamuru belum sepenuhnya terungkap. Meskipun begitu, banyak yang percaya bahwa kompleks ini telah menjadi pusat pertumbuhan dan perkembangan di Sulawesi Selatan sejak zaman dahulu. Dengan rujukan pada masa Tomanurung, diperkirakan Kerajaan Lamuru didirikan pada abad ke-14.
Semua misteri dan kekayaan sejarah yang terkandung di dalam Kompleks Makam Raja-raja Lamuru semakin memperkaya pengalaman setiap pengunjung dan penjaga yang berani melangkah dalam bayang-bayang masa lalu yang tetap hidup hingga kini.
Adapun daftar raja atau datu Lamuru antara lain:
- Petta Pitue Matanna Manurunge ri Soloreng
- Datue ri Laue
- We Tenri Billi
- We Baji Daeng Simpare
- La Cella MatinroE ri Tengngana Soppeng
- Janggo Pute
- La Mappasunra
- La Mappaware
- Laruppang Mogga Matinroe ri Muttiara
- Colli PujiE
- Jaya Langkana
- We Pura Daeng Marannu
- WeTenriBaji

Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim
Posting Komentar