3 Hal Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Usia 30 Tahun

3 Hal Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Usia 30 Tahun

Saat mendekati ambang usia 30, banyak di antara kita yang merasakan kegelisahan dan urgensi yang sulit dijelaskan. Mengapa banyak orang merasa bahwa masuk usia 30 adalah hal yang begitu penting dan seringkali disebut sebagai "krisis usia 30"? Mari kita telaah perspektif ini lebih dalam. 

Di tengah perjalanan hidupku menuju usia 30, saya ingin berbagi pandangan pribadi mengenai hal ini. Pada usia 20-an, semuanya terasa begitu segar, sebagai masa pembelajaran. Kita baru memasuki dunia kerja dan karir, dan dalam 10 tahun menuju usia 30, itu adalah periode akumulasi dan transisi yang sangat berharga. 

Pentingnya Mengubah Perspektif dan Mengambil Keputusan Bijak

Setiap kali kita menghadapi perubahan besar, kita membuka pintu untuk pengalaman hidup yang baru. Inilah momen-momen penting yang akan membentuk kita hingga usia tua nanti. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, kita dapat membandingkannya dengan awal kehidupan bayi. Seperti yang sering kita dengar, tiga tahun pertama kehidupan bayi dianggap sebagai masa emas yang akan mempengaruhi masa depannya hingga 20 tahun ke depan. 

Dalam konteks karir dan perkembangan pribadi, usia 20-30 memiliki arti penting yang serupa. Saat ini, saya berusia 28 tahun dan hanya tinggal dua tahun menuju usia 30. Sebelum mencapai usia tersebut, ada tiga hal penting yang ingin saya bagikan, hal-hal ini telah mengalami perubahan signifikan dalam lima tahun terakhir.

3 Hal Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Usia 30 Tahun

3 Hal Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Usia 30 Tahun

1. Menolak Hal yang Tidak Penting: Menerapkan Prinsip Pareto

Pada tahap awal menuju usia 30-an, satu konsep yang makin relevan adalah kemampuan untuk mengatakan "Tidak". Hal ini menjadi sangat penting dan kita harus memahami prinsip Pareto. Prinsip ini mengajarkan bahwa hanya 20% dari pekerjaan yang kita lakukan saat ini yang akan memberikan dampak 80% ke depannya. Sementara 80% sisanya hanya akan memberikan dampak 20%. Bagaimana kita bisa memusatkan perhatian kita pada 20% pekerjaan yang memberikan dampak besar, sehingga usaha yang kita lakukan tidak sia-sia dan tetap memberikan hasil yang signifikan? Sejujurnya, ini adalah tantangan yang sulit ketika kita masih muda. 

Saran yang ingin saya bagikan adalah tetap eksplorasi peluang dan hal-hal baru seperti yang kita lakukan pada usia 20-an. Meskipun ada kemungkinan 80% dari upaya tersebut berakhir tanpa hasil, namun itulah bagian dari proses dalam menemukan 20% yang memberikan dampak terbesar. Dalam perjalanan menuju usia 30-an, periode 5-10 tahun ini menjadi waktu yang berharga untuk menjalani masa transisi ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki kemampuan mengatakan "Tidak". 

2. Membeli Waktu Secepatnya: Investasi pada Kualitas Hidup

Salah satu pelajaran penting yang saya dapatkan adalah pentingnya membeli waktu secepat mungkin. Ketika memiliki sumber daya finansial yang lebih stabil, kita memiliki kesempatan untuk membeli waktu. Dulu, saat masih muda, mungkin kita merasa kurang uang dan berharap bisa lebih banyak bermain dan bersenang-senang. Namun, kenyataannya adalah, kita memiliki keterbatasan waktu. Dalam konteks menuju usia 30, konsep membeli waktu menjadi semakin penting. 

Pertama, dengan kestabilan keuangan yang kita miliki, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Ini sangat penting, terutama jika kita ingin menjaga kualitas hidup hingga usia 50-an. Kedua, kita dapat membeli waktu. Jika kita memiliki gaji sebesar 10 juta, sebaiknya kita alokasikan sebagian untuk membeli waktu. 

Meskipun mungkin hanya 500 ribu atau 1 juta, kita dapat mengalokasikan dana ini untuk membayar orang lain dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari yang memakan waktu, seperti membersihkan rumah atau mencuci pakaian. Hal ini sebenarnya memungkinkan kita untuk membebaskan waktu kita sendiri. Dalam jangka panjang, ini adalah investasi yang berharga. 

3. Belajar dari Pengalaman dan Menyaring Informasi

Semakin tua, kita cenderung tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain. Namun, seiring bertambahnya usia, kita seharusnya tidak hanya semakin cuek, tapi seharusnya lebih terbuka mendengarkan. Ini karena Efek Dunning-Kruger: semakin tidak berpengalaman, semakin kita merasa diri kita pintar. Semakin banyak pengalaman yang kita dapat, semakin sadar kita akan seberapa banyak yang masih harus kita pelajari. 

Pada usia 30, kita harus makin menyadari bahwa kita masih memiliki banyak yang harus dipelajari. Oleh karena itu, belajar seharusnya menjadi prinsip yang dipegang teguh. Bukan berarti kita tidak perlu memilah informasi yang kita terima, kita harus tetap mendengar semua orang, namun kita memiliki kemampuan untuk memilah mana yang penting dan relevan bagi kita. 

Kesimpulan: Menuju Usia 30 dengan Bijak

Dalam perjalanan menuju usia 30, tiga hal ini menjadi penting untuk diperhatikan.
  1. Pertama, kita harus memiliki kemampuan mengatakan "Tidak" dan memfokuskan energi kita pada hal-hal yang memberikan dampak nyata. 
  2. Kedua, membeli waktu menjadi investasi yang berharga, membantu kita meningkatkan kualitas hidup dan membebaskan waktu untuk hal-hal yang lebih penting. 
  3. Ketiga, semakin bertambah usia, semakin penting untuk tetap belajar dari pengalaman dan menjadikannya sebagai prinsip hidup. 
Meskipun ini adalah pandangan pribadi, saya yakin bahwa menggabungkan tiga aspek ini dapat membantu kita lebih bijak dan siap menghadapi masa transisi menuju usia 30-an. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi untuk menjalani perjalanan menuju usia 30 dengan penuh semangat dan kebijaksanaan.
3 Hal Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Usia 30 Tahun
3 Hal Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Usia 30 Tahun

Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim
Pesan via whatsapp Pesan via Email
Tedbree Logo
Tasriadi Hanya Melayani Via Chat
Halo, Ada yang bisa kami bantu?
Kirim